^ Ke Atas
 
HEADLINE:
2014-04-13 09:55:18 - UN sebagai Standar Nasional untuk Pemetaan Mutu Sekolah <0> 2014-03-05 09:57:26 - Kemdikbud Luncurkan Aplikasi Data Pokok Pendidikan Menengah (Dapodikmen) <0> 2014-05-03 10:06:53 - Hardiknas 2014, Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul <0> 2014-04-13 09:53:30 - Mendikbud: Laksanakan Ujian Nasional Secara Jujur, dan Penuh Dedikasi <0> 2015-10-09 19:56:41 - SMK Yuppentek 1 Siap UN Online <0>
Bulan Ramadhan Kesempatan Emas Tuk Tinggalkan Rokok
Diposting pada: 2017-05-28 08:44:32 | Hits : 2668 | Kategori: Umum
 

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah ta’ala pernah ditanyakan:

Sebagian orang yang berpuasa yang gemar merokok meyakini bahwa mengisap rokok di bulan Ramadhan bukanlah pembatal puasa karena rokok bukan termasuk makan dan minum. Bagaimana pendapat Syaikh yang mulia tentang masalah ini?

Beliau rahimahullah menjawab:

Menurutku, ini adalah pernyataan yang tidak ada usulnya sama sekali. Bahkan sebenarnya rokok termasuk minum (syariba). (Dalam bahasa Arab) mengisap rokok disebut syariba ad dukhon. Jadi mengisap rokok disebut dengan minum (syariba).

Kemudian juga, asap rokok -tanpa diragukan lagi- masuk hingga dalam perut atau dalam tubuh. Dan segala sesuatu yang masuk dalam perut dan dalam tubuh termasuk pembatal puasa, baik yang masuk adalah sesuatu yang bermanfaat atau yang mendatangkan bahaya. Misalnya seseorang menelan manik-manik, besi atau selainnya (dengan sengaja), maka puasanya batal. Oleh karena itu, tidak disyaratkan sebagai pembatal puasa adalah memakan atau meminum sesuatu yang bermanfaat. Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai makanan dan minuman.

Mereka meyakini bahkan mengenal bahwa mengisap rokok itu disebut (dalam bahasa Arab) syariba (yang artinya = minum), namun mereka tidak menyatakan bahwa rokok adalah pembatal puasa. Sama saja kita katakan bahwa ini jumlahnya satu, namun dia menganggap mustahil ini jumlahnya satu. Jadi, orang ini ada kesombongan dalam dirinya.

Kemudian berkaitan dengan bulan Ramadhan, ini adalah waktu yang tepat bagi orang yang memiliki tekad yang kuat untuk meninggalkan rokok yang jelek dan bisa mendatangkan bahaya. Waktu ini adalah kesempatan yang baik untuk meninggalkan rokok karena sepanjang siang seseorang harus menahan diri dari hal tersebut. Sedangkan di malam hari, dia bisa menghibur diri dengan hal-hal yang mubah seperti makan, minum, jalan-jalan ke masjid atau berkunjung ke majelis orang sholih. Untuk meninggalkan kebiasaan merokok, seseorang juga hendaknya menjauhkan diri dari para pencandu rokok yang bisa mempengaruhi dia untuk merokok lagi.

Apabila seorang pencandu rokok setelah sebulan penuh meninggalkan rokoknya (karena moment puasa yang dia lalui), ini bisa menjadi penolong terbesar baginya untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya, dia bisa meninggalkan rokok tersebut di sisa umurnya. Bulan Ramadhan inilah kesempatan yang baik. Waktu ini janganlah sampai dilewatkan oleh pecandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokoknya selamanya.

Dikutip dari Majmu’ Fatawa wa Rosa’il Ibnu ‘Utsaimin, Bab Ash Shiyam, 17/148 (Asy Syamilah)

-Semoga Allah memberikan taufik kepada pencandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya setelah dia berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, Amin Ya Mujibas Sa’ilin

Diselesaikan menjelang Maghrib di salah satu rumah Allah,
Masjid Siswa Graha, 23 Sya’ban 1429 H
[bertepatan dengan 25 Agustus 2008]

Semoga Allah membalas amalan ini

***

Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T.
Artikel http://www.muslim.or.id


Sumber: https://muslim.or.id/333-ramadhan-kesempatan-baik-meninggalkan-rokok.html

 

Posting Lainnya:

« Kembali

MUTIARA HADIST
Jangan Pernah Berbakhil, Saudaraku! :
Rasulullah Saw. Bersabda :Perumpamaan Orang Yang Pemurah Dan Orang Yang Bersedekah Seperti Seorang Lelaki Yang Memakai Dua Helai Jubah Atau Dua Helai Baju Besi Dari Dadanya Hingga Keatas. Apabila Orang Yang Berbelanja (Dalam Riwayat Lain: Apabila Orang Yang Bersedekah) Ingin Memberi Sedekah, Maka Baju Itu Longgar Buatnya; Dan Apabila Orang Bakhil Ingin Bersedekah, Maka Baju Itu Menjadi Rimas Dan Panas Sehingga Menutupi Jari-jarinya Serta Menghapus Jejaknya. Abu Hurairah Berkata : Orang Yang Bakhil Ingin Melonggarkan Pakaiannya Tetapi Dia Tidak Mampu Melonggarkannya.

 

BERITA FOTO

ARTIKEL

Posting lainnya:

JAJAK PENDAPAT

Mohon kesediaannya mengisi quesioner. Darimanakah anda mendapatkan informasi tentang SMK Yuppentek 1 Tangerang ?

Brosur
Internet atau Website
Teman atau Kerabat
Media Sosial Seperti Facebook

Tampilkan Hasil Suara

Mohon kesediaannya mengisi quesioner. Darimanakah anda mendapatkan informasi tentang SMK Yuppentek 1 Tangerang ?

Brosur (34.9 %)

Internet atau Website (33.6 %)

Teman atau Kerabat (30.2 %)

Media Sosial Seperti Facebook (1.3 %)

(235 Suara)